Kamis, 26 April 2012

Dan Garuda Itu Telah Terbang

"Wah, akhirnya datang juga!" Sapa seorang pemuda berpostur gemuk kepada saya di depan terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Rabu (27/3) pagi. Pemuda itu bernama Yusuf, salah seorang anggota tim formatur Garuda Keadilan yang juga menjadi koordinator keberangkatan mereka ke arena Mukernas PKS 2012 di Medan, Sumatera Utara. Disebelahnya, tampak duduk seorang pemuda lainnya yang asyik berkutik dengan komputer jinjing di pangkuannya. Zia namanya, salah seorang formatur yang berasal dari Jogjakarta. Zia sedang sibuk mengedit dan mixing lagu mars Garuda Keadilan. Tak lama kemudian Usaid, sang penyanyi dalam lagu tersebut datang dan langsung meminta salinan lagu itu yang sudah selesai di mixing dan langsung menyebarkannya ke tim formatur yang lain via Bluetooth.

Itulah sedikit gambaran kesibukkan para anggota tim formatur Garuda Keadilan yang akan meresmikan organisasi mereka pada malam harinya di Medan nanti. Ke-16 formatur tersebut sampai di bandara Polonia, Medan sekitar jam 11 siang, menyusul beberapa tim formatur lainnya yang sudah berangkat beberapa hari sebelumnya. Mereka disambut ratusan kawat berduri milik aparat Pemprov Sumut yang beberapa hari sebelumnya digunakan untuk mengamankan ribuan pengunjuk rasa yang menolak kenaikkan harga BBM di jalan masuk menuju bandara. "Sebelum menuju hotel, kita akan berkeliling kota Medan sekitar setengah jam. Dan memang cuaca kota Medan sedang sangat panas akhir-akhir ini." kata pemandu kami di dalam bus. Didalam perjalanan itu juga, para formatur mulai menyiapkan skenario untuk launching nanti malam.

Garuda Keadilan di Bandara Soekarno Hatta.

Para formatur ini adalah peserta dari LDK Tunas Muda PKS yang diadakan dua pekan sebelumnya di Cibubur, Jakarta. Mereka sendiri mayoritas adalah para putra-putri petinggi partai Islam terbesar di Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera. Partai berlandaskan tarbiyah yang memulai kontribusinya di pentas politik tanah air dengan menggunakan nama Partai Keadilan terlebih dulu pada Pemilu 1999. Di dua pemilu berikutnya mereka mengubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera dan jumlah kursi mereka di parlemen terus meningkat. Partai yang memiliki kader akar rumput yang kuat dari sistem tarbiyah yang mereka terapkan ini, ternyata juga sudah mulai menerapkan tarbiyah itu kepada anak-anak kader mereka. Anak-anak kader mereka yang sudah diajak ikut halaqoh, aksi, oleh orang tua mereka sejak kecil, bahkan saat mereka masih dalam kandungan. Kini, anak-anak kader itu sudah tumbuh dewasa, mereka berasal dari seluruh pelosok nusantara. Sebelumnya sudah berkumpul di Jakarta, dan malam ini sebagian dari mereka akan mengukuhkan ikrar mereka sebagai penerus perjuangan Abi Ummi mereka.

  Briefing singkat di salah satu kamar di hotel.

Rombongan pun check-in ke hotel sekitar jam setengah satu siang. 'Oi, nyampe juga akhirnya di Medan!" sapa seorang tinggi besar kepada semua rombongan di lobi hotel sambil menyalami mereka satu per satu. Safiq Fadlurrahman, mempunyai sosok kepemimpinan yang kuat, jiwa humoris yang cukup tinggi, ramah dan familiar bagi anggota Garuda Keadilan lainnya. Safiq yang telah dipilih secara aklamasi oleh anggota lainnya untuk memimpin Garuda Keadilan telah sampai di Medan beberapa hari lalu, dan kini menyambut teman-temannya dan bersiap untuk merancang teknis acara pada malam harinya. "Oke semuanya, setelah beres-beres barang di kamar langsung ke ruangan itu ya, kita ada briefing sebentar buat launching nanti malam". Komando Safiq sambil menunjuk ke sebuah kamar. 15 menit kemudian semua anggota didampingi Pak Jatmiko, yang menjadi pendamping mereka selama persiapan launching ini, sudah berkumpul di kamar yang ternyata adalah kamar salah satu formatur, Fauqi.

Entah karena memang tidak lapar atau terlalu bersemangat, agenda makan siang hampir tidak ada siang itu. Yang ada setelah briefing singkat di kamar Fauqi siang itu, semua peserta kembali ke kamar masing-masing dan langsung mengganti pakaian mereka dengan dresscode yang sudah direncanakan sebelumnya. Tak lama kemudian, rombongan Garuda Keadilan keluar hotel dan langsung menuju Medan International Convention Centre yang dapat ditempuh dengan jalan kaki 5 menit dari hotel mereka. Di zebra cross saat menyebrang jalan, semua mata pengendara kendaraan bermotor yang berhenti di belakang garis pada saat itu langsung tertuju pada segerombolan pemuda-pemudi bersahaja dengan setelan seragam kemeja putih dan celana jins biru untuk yang laki-laki, dan jilbab putih, gamis putih dan rok jins biru untuk yang perempuan. Pemandangan yang menarik sore itu.

 Jamuan makan malam di Rumah Dinas Plt. Gubsu

Sesampainya di MICC, rombongan melihat-lihat sebentar panggung yang akan mereka taklukkan nanti malam. Tidak lama, karena masih digunakan untuk sidang lanjutan Mukernas PKS 2012. Asumsi saya kalau mereka tidak lapar pada siang itu ternyata salah, seperti Usaid yang cukup mengambil banyak snack pada saat coffee break. "Wah.. tenang-tenang.. pada kelaparan gini kayanya, santai, abis ini kita bakal ditraktir sama Pak Gubernur di rumahnya", sambung Pak Jatmiko saat melihat tingkah anggota Garuda Keadilan. Tak berapa lama, bus jemputan rombongan datang dan langsung mengantar kami ke rumah dinas Plt. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera. Entah bagaimana, tapi agenda sowan ke rumah Gubernur belum diberitahu sebelumnya.

Cuaca kota Medan sore itu sangat berbeda 180 derajat dibanding saat kita sampai di bandara siang sebelumnya. Sore itu gerimis cukup deras, lampu-lampu penerangan dan lampu-lampu hias di pusat kota Medan tampak mulai dinyalakan karena awan yang juga sudah mulai tampak gelap, padahal baru jam 5 sore saat itu. Diskusi persiapan launching masih terus dibincangkan selama perjalanan ke rumah dinas Gubernur oleh anggota formatur Garuda Keadilan sore itu di dalam bus. Sesampainya di rumah dinas Gubernur, rombongan Garuda Keadilan disambut oleh beberapa anak kader PKS kota Medan yang nantinya juga akan menjadi bagian dari Garuda Keadilan. Di rumah dinas dengan arsitektur bergaya Belanda kuno itu rombongan langsung dipersilahkan menuju ruang makan. Tampak di ruangan sebelahnya yang hanya dibatasi pintu-pintu panjang berkaca, Plt. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho sedang menerima kunjungan rombongan lain, terlihat seperti beberapa pimpinan ormas setempat. "Ayo silahkan langsung dinikmati hidangannya, Pak Gubernur biar menyusul nanti", kata seorang protokol rumah dinas. Tak perlu berlama-lama, rombongan langsung menyantap hidangan makan malam yang sudah disiapkan. Hadir juga sore itu Ust. Taufik Ridho, ketua GM Pro PKS yang juga personil grup nasyid Shoutul Harokah.

 Safiq, Ketua Garuda Keadilan, di depan MICC

Setelah selesai makan malam, Plt. Gubernur Pak Gatot langsung membuka sambutannya. Hampir selitar 15 menit beliau memberikan motivasi untuk para formatur Garuda Keadilan. Selesai acara silaturahmi dengan Plt. Gubernur Sumut, rombongan langsung kembali menuju MICC Santika untuk gladi resik dan persiapan lainnya. Walaupun hujan deras mengguyur kota Medan malam itu, tidak membuat semangat para putra-putri Garuda Keadilan ini tampak lelah, yang ada malah sebaliknya, tensi tinggi, tegang, dan bersemangat terasa di dalam bus dalam perjalanan malam itu. Di panggung utama, musik hip hop sedang dimainkan, tampak rapper asal Bandung yang juga kader PKS, Ebith Beat A, sedang melakukan gladi resik dengan salah seorang putra Almh. Yoyoh Yusroh yang akan tampil bersama. "Ayo kita mulai gladi resik nya! Kita latihan terkahir disini!", seru pak Jatmiko yang disambut tegang oleh tim formatur. Memang, panggung besar di dalam MICC malam itu terlihat sangat megah. Meluncurkan sekaligus memperkenalkan sebuah organisasi anak kader dihadapan petinggi-petinggi partai terbesar keempat di Indonesia dan ribuan kadernya bukanlah perkara mudah. Mereka butuh persiapan yang sangat matang, walaupun terbilang cukup cepat (hanya dua minggu), tapi mereka akan membuktikannya malam ini.

Di pintu masuk menuju hall MICC, ribuan kader PKS bersiap untuk menghadiri acara puncak Mukernas PKS 2102. Dan tak jauh dari situ, dipojok lebih tepatnya, formatur Garuda Keadilan terlihat sedang mengulang-ulang gerakkan formasi dan susunan anggota tim saat akan naik ke panggung nanti. Pak Jatmiko yang memimpin gladi resik malam itu terus menyemangati mereka, beberapa kali dengan nada tegas dan itu cukup menghentikan tawa canda beberapa anggota. Tidak cuma kehadiran Plt. Gubernur Sumut ke MICC yang menarik perhatian para kader PKS malam itu, tapi juga gerombolan putih-putih Garuda Keadilan yang sedang gladi resik. Di rundown, Garuda Keadilan berada di urutan ke 5 yang akan naik ke atas panggung, tepat setelah operet anak kader tampil.

 Beberapa saat sebelum tampil di panggung.

Wacana menyanyikan lagu mars Garuda Keadilan dengan diiringi gitar memang sudah ada sejak siang tadi, tapi siapa yang akan memainkannya belum pasti. Penulis pun ditunjuk untuk bermain gitar mengiringi mereka. Kursus kilat dengan Usaid sang pencipta lagu pun terjadi di belakang panggung, benar-benar di belakang panggung dan agak keluar ruangan dekat tempat loading barang operasional hotel. Di belakang panggung itu, suasana di antara formatur lebih tenang lagi, tidak seperti beberapa saat sebelumnya. Akhirnya saat yang dinanti-nanti pun tiba, lampu ruangan dan panggung utama diredupkan. Dua layar besar di kanan kiri panggung pun menyala, sebuah film hitam putih yang menggambarkan kehidupan remaja saat ini diputar. Film tersebut adalah hasil karya sang ketua, Safiq, yang penulis sempat mengikuti proses syuting dan editingnya di Bekasi, sampai akhirnya benar-benar selesai dan diedit terakhir di kamar hotelnya beberapa jam sebelumnya. Di akhir film berdurasi sekitar 3 menit itu, logo Garuda Keadilan dengan warna dominan merah dan hitam hasil karya Zia, muncul diiringi tepuk tangan ribuan kader PKS malam itu.



Berikutnya, satu per satu formatur Garuda Keadilan naik ke atas panggung dari sisi kanan dan kiri panggung. Setelah semua naik ke atas panggung, Mush'ab, memimpin ikrar Garuda Keadilan. Ada sedikit perubahan, karena di skenario awal bukan Mush'ab yang memimpin. Serempak formatur Garuda Keadilan membacakan ikrar mereka yang disaksikan khidmat oleh para peserta Mukernas. Kemudian, sebelum menyanyikan mars Garuda Keadilan, formatur terlebih dulu menyanyikan mars PKS. Wajah-wajah tegas siap melanjutkan perjuangan dakwah orang tua mereka terlihat pada masing-masing anggota formatur Garuda Keadilan, tanpa keraguan sedikitpun. Sampai di bagian reff mars PKS, sontak para hadirin dan tamu undangan berdiri melakukan standing ovation dan ikut bernyanyi bersama.



Garuda Keadilan On Stage

Pada akhirnya, tiba lah saatnya penulis ikut naik ke atas panggung untuk mengiringi mereka menyanyikan lagu mars Garuda Keadilan. Tidak terlalu memuaskan, tapi cukup membantu. Kemudian tiba lah saat-saat puncak peresmian Garuda Keadilan. Musik pengiring di panggung membuat bulu kuduk merinding, melihat semangat wajah-wajah penerus dakwah tarbiyah ini diatas panggung. Ust. Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS yang langsung meresmikan secara simbolis. Jaket semi jas berwarna hitam mengkilap itu pun dipakaikan kepada Safiq Fadlurrahman sang ketua oleh Ust. Luthfi. Musik pengiring semaikn cepat dan akan mencapai klimaksnya. Gema Takbir tak berhenti bersahutan dari arah para peserta Mukernas. Di layar raksasa terlihat seorang perempuan paruh baya berjilbab menangis haru, menitikkan air mata untuk penerus gelombang dakwah mereka. Ust. Luthfi dan Safiq mengangkat tangannya dan berpegangan erat, lampu spotlight masih mengarah ke mereka. Musik pengiring sampai ke puncaknya. Gema takbir masih bersahutan. Para formatur membalas takbir itu dengan tegas, seolah -olah mereka berkata, "Kami siap meneruskan perjuangan dakwah ini!'. Sejujurnya, pada saat itu tidak ada lagi pemandangan yang lebih indah. Tarbiyah, dakwah, dan ukhuwah seperti menemukan jalannya sendiri ke dalam sanubari. Sangat membanggakan..

0 komentar:

Posting Komentar