Kamis, 26 April 2012

Dan Garuda Itu Telah Terbang

"Wah, akhirnya datang juga!" Sapa seorang pemuda berpostur gemuk kepada saya di depan terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Rabu (27/3) pagi. Pemuda itu bernama Yusuf, salah seorang anggota tim formatur Garuda Keadilan yang juga menjadi koordinator keberangkatan mereka ke arena Mukernas PKS 2012 di Medan, Sumatera Utara. Disebelahnya, tampak duduk seorang pemuda lainnya yang asyik berkutik dengan komputer jinjing di pangkuannya. Zia namanya, salah seorang formatur yang berasal dari Jogjakarta. Zia sedang sibuk mengedit dan mixing lagu mars Garuda Keadilan. Tak lama kemudian Usaid, sang penyanyi dalam lagu tersebut datang dan langsung meminta salinan lagu itu yang sudah selesai di mixing dan langsung menyebarkannya ke tim formatur yang lain via Bluetooth.

Itulah sedikit gambaran kesibukkan para anggota tim formatur Garuda Keadilan yang akan meresmikan organisasi mereka pada malam harinya di Medan nanti. Ke-16 formatur tersebut sampai di bandara Polonia, Medan sekitar jam 11 siang, menyusul beberapa tim formatur lainnya yang sudah berangkat beberapa hari sebelumnya. Mereka disambut ratusan kawat berduri milik aparat Pemprov Sumut yang beberapa hari sebelumnya digunakan untuk mengamankan ribuan pengunjuk rasa yang menolak kenaikkan harga BBM di jalan masuk menuju bandara. "Sebelum menuju hotel, kita akan berkeliling kota Medan sekitar setengah jam. Dan memang cuaca kota Medan sedang sangat panas akhir-akhir ini." kata pemandu kami di dalam bus. Didalam perjalanan itu juga, para formatur mulai menyiapkan skenario untuk launching nanti malam.

Garuda Keadilan di Bandara Soekarno Hatta.

Para formatur ini adalah peserta dari LDK Tunas Muda PKS yang diadakan dua pekan sebelumnya di Cibubur, Jakarta. Mereka sendiri mayoritas adalah para putra-putri petinggi partai Islam terbesar di Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera. Partai berlandaskan tarbiyah yang memulai kontribusinya di pentas politik tanah air dengan menggunakan nama Partai Keadilan terlebih dulu pada Pemilu 1999. Di dua pemilu berikutnya mereka mengubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera dan jumlah kursi mereka di parlemen terus meningkat. Partai yang memiliki kader akar rumput yang kuat dari sistem tarbiyah yang mereka terapkan ini, ternyata juga sudah mulai menerapkan tarbiyah itu kepada anak-anak kader mereka. Anak-anak kader mereka yang sudah diajak ikut halaqoh, aksi, oleh orang tua mereka sejak kecil, bahkan saat mereka masih dalam kandungan. Kini, anak-anak kader itu sudah tumbuh dewasa, mereka berasal dari seluruh pelosok nusantara. Sebelumnya sudah berkumpul di Jakarta, dan malam ini sebagian dari mereka akan mengukuhkan ikrar mereka sebagai penerus perjuangan Abi Ummi mereka.

  Briefing singkat di salah satu kamar di hotel.

Rombongan pun check-in ke hotel sekitar jam setengah satu siang. 'Oi, nyampe juga akhirnya di Medan!" sapa seorang tinggi besar kepada semua rombongan di lobi hotel sambil menyalami mereka satu per satu. Safiq Fadlurrahman, mempunyai sosok kepemimpinan yang kuat, jiwa humoris yang cukup tinggi, ramah dan familiar bagi anggota Garuda Keadilan lainnya. Safiq yang telah dipilih secara aklamasi oleh anggota lainnya untuk memimpin Garuda Keadilan telah sampai di Medan beberapa hari lalu, dan kini menyambut teman-temannya dan bersiap untuk merancang teknis acara pada malam harinya. "Oke semuanya, setelah beres-beres barang di kamar langsung ke ruangan itu ya, kita ada briefing sebentar buat launching nanti malam". Komando Safiq sambil menunjuk ke sebuah kamar. 15 menit kemudian semua anggota didampingi Pak Jatmiko, yang menjadi pendamping mereka selama persiapan launching ini, sudah berkumpul di kamar yang ternyata adalah kamar salah satu formatur, Fauqi.

Entah karena memang tidak lapar atau terlalu bersemangat, agenda makan siang hampir tidak ada siang itu. Yang ada setelah briefing singkat di kamar Fauqi siang itu, semua peserta kembali ke kamar masing-masing dan langsung mengganti pakaian mereka dengan dresscode yang sudah direncanakan sebelumnya. Tak lama kemudian, rombongan Garuda Keadilan keluar hotel dan langsung menuju Medan International Convention Centre yang dapat ditempuh dengan jalan kaki 5 menit dari hotel mereka. Di zebra cross saat menyebrang jalan, semua mata pengendara kendaraan bermotor yang berhenti di belakang garis pada saat itu langsung tertuju pada segerombolan pemuda-pemudi bersahaja dengan setelan seragam kemeja putih dan celana jins biru untuk yang laki-laki, dan jilbab putih, gamis putih dan rok jins biru untuk yang perempuan. Pemandangan yang menarik sore itu.

 Jamuan makan malam di Rumah Dinas Plt. Gubsu

Sesampainya di MICC, rombongan melihat-lihat sebentar panggung yang akan mereka taklukkan nanti malam. Tidak lama, karena masih digunakan untuk sidang lanjutan Mukernas PKS 2012. Asumsi saya kalau mereka tidak lapar pada siang itu ternyata salah, seperti Usaid yang cukup mengambil banyak snack pada saat coffee break. "Wah.. tenang-tenang.. pada kelaparan gini kayanya, santai, abis ini kita bakal ditraktir sama Pak Gubernur di rumahnya", sambung Pak Jatmiko saat melihat tingkah anggota Garuda Keadilan. Tak berapa lama, bus jemputan rombongan datang dan langsung mengantar kami ke rumah dinas Plt. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera. Entah bagaimana, tapi agenda sowan ke rumah Gubernur belum diberitahu sebelumnya.

Cuaca kota Medan sore itu sangat berbeda 180 derajat dibanding saat kita sampai di bandara siang sebelumnya. Sore itu gerimis cukup deras, lampu-lampu penerangan dan lampu-lampu hias di pusat kota Medan tampak mulai dinyalakan karena awan yang juga sudah mulai tampak gelap, padahal baru jam 5 sore saat itu. Diskusi persiapan launching masih terus dibincangkan selama perjalanan ke rumah dinas Gubernur oleh anggota formatur Garuda Keadilan sore itu di dalam bus. Sesampainya di rumah dinas Gubernur, rombongan Garuda Keadilan disambut oleh beberapa anak kader PKS kota Medan yang nantinya juga akan menjadi bagian dari Garuda Keadilan. Di rumah dinas dengan arsitektur bergaya Belanda kuno itu rombongan langsung dipersilahkan menuju ruang makan. Tampak di ruangan sebelahnya yang hanya dibatasi pintu-pintu panjang berkaca, Plt. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho sedang menerima kunjungan rombongan lain, terlihat seperti beberapa pimpinan ormas setempat. "Ayo silahkan langsung dinikmati hidangannya, Pak Gubernur biar menyusul nanti", kata seorang protokol rumah dinas. Tak perlu berlama-lama, rombongan langsung menyantap hidangan makan malam yang sudah disiapkan. Hadir juga sore itu Ust. Taufik Ridho, ketua GM Pro PKS yang juga personil grup nasyid Shoutul Harokah.

 Safiq, Ketua Garuda Keadilan, di depan MICC

Setelah selesai makan malam, Plt. Gubernur Pak Gatot langsung membuka sambutannya. Hampir selitar 15 menit beliau memberikan motivasi untuk para formatur Garuda Keadilan. Selesai acara silaturahmi dengan Plt. Gubernur Sumut, rombongan langsung kembali menuju MICC Santika untuk gladi resik dan persiapan lainnya. Walaupun hujan deras mengguyur kota Medan malam itu, tidak membuat semangat para putra-putri Garuda Keadilan ini tampak lelah, yang ada malah sebaliknya, tensi tinggi, tegang, dan bersemangat terasa di dalam bus dalam perjalanan malam itu. Di panggung utama, musik hip hop sedang dimainkan, tampak rapper asal Bandung yang juga kader PKS, Ebith Beat A, sedang melakukan gladi resik dengan salah seorang putra Almh. Yoyoh Yusroh yang akan tampil bersama. "Ayo kita mulai gladi resik nya! Kita latihan terkahir disini!", seru pak Jatmiko yang disambut tegang oleh tim formatur. Memang, panggung besar di dalam MICC malam itu terlihat sangat megah. Meluncurkan sekaligus memperkenalkan sebuah organisasi anak kader dihadapan petinggi-petinggi partai terbesar keempat di Indonesia dan ribuan kadernya bukanlah perkara mudah. Mereka butuh persiapan yang sangat matang, walaupun terbilang cukup cepat (hanya dua minggu), tapi mereka akan membuktikannya malam ini.

Di pintu masuk menuju hall MICC, ribuan kader PKS bersiap untuk menghadiri acara puncak Mukernas PKS 2102. Dan tak jauh dari situ, dipojok lebih tepatnya, formatur Garuda Keadilan terlihat sedang mengulang-ulang gerakkan formasi dan susunan anggota tim saat akan naik ke panggung nanti. Pak Jatmiko yang memimpin gladi resik malam itu terus menyemangati mereka, beberapa kali dengan nada tegas dan itu cukup menghentikan tawa canda beberapa anggota. Tidak cuma kehadiran Plt. Gubernur Sumut ke MICC yang menarik perhatian para kader PKS malam itu, tapi juga gerombolan putih-putih Garuda Keadilan yang sedang gladi resik. Di rundown, Garuda Keadilan berada di urutan ke 5 yang akan naik ke atas panggung, tepat setelah operet anak kader tampil.

 Beberapa saat sebelum tampil di panggung.

Wacana menyanyikan lagu mars Garuda Keadilan dengan diiringi gitar memang sudah ada sejak siang tadi, tapi siapa yang akan memainkannya belum pasti. Penulis pun ditunjuk untuk bermain gitar mengiringi mereka. Kursus kilat dengan Usaid sang pencipta lagu pun terjadi di belakang panggung, benar-benar di belakang panggung dan agak keluar ruangan dekat tempat loading barang operasional hotel. Di belakang panggung itu, suasana di antara formatur lebih tenang lagi, tidak seperti beberapa saat sebelumnya. Akhirnya saat yang dinanti-nanti pun tiba, lampu ruangan dan panggung utama diredupkan. Dua layar besar di kanan kiri panggung pun menyala, sebuah film hitam putih yang menggambarkan kehidupan remaja saat ini diputar. Film tersebut adalah hasil karya sang ketua, Safiq, yang penulis sempat mengikuti proses syuting dan editingnya di Bekasi, sampai akhirnya benar-benar selesai dan diedit terakhir di kamar hotelnya beberapa jam sebelumnya. Di akhir film berdurasi sekitar 3 menit itu, logo Garuda Keadilan dengan warna dominan merah dan hitam hasil karya Zia, muncul diiringi tepuk tangan ribuan kader PKS malam itu.



Berikutnya, satu per satu formatur Garuda Keadilan naik ke atas panggung dari sisi kanan dan kiri panggung. Setelah semua naik ke atas panggung, Mush'ab, memimpin ikrar Garuda Keadilan. Ada sedikit perubahan, karena di skenario awal bukan Mush'ab yang memimpin. Serempak formatur Garuda Keadilan membacakan ikrar mereka yang disaksikan khidmat oleh para peserta Mukernas. Kemudian, sebelum menyanyikan mars Garuda Keadilan, formatur terlebih dulu menyanyikan mars PKS. Wajah-wajah tegas siap melanjutkan perjuangan dakwah orang tua mereka terlihat pada masing-masing anggota formatur Garuda Keadilan, tanpa keraguan sedikitpun. Sampai di bagian reff mars PKS, sontak para hadirin dan tamu undangan berdiri melakukan standing ovation dan ikut bernyanyi bersama.



Garuda Keadilan On Stage

Pada akhirnya, tiba lah saatnya penulis ikut naik ke atas panggung untuk mengiringi mereka menyanyikan lagu mars Garuda Keadilan. Tidak terlalu memuaskan, tapi cukup membantu. Kemudian tiba lah saat-saat puncak peresmian Garuda Keadilan. Musik pengiring di panggung membuat bulu kuduk merinding, melihat semangat wajah-wajah penerus dakwah tarbiyah ini diatas panggung. Ust. Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS yang langsung meresmikan secara simbolis. Jaket semi jas berwarna hitam mengkilap itu pun dipakaikan kepada Safiq Fadlurrahman sang ketua oleh Ust. Luthfi. Musik pengiring semaikn cepat dan akan mencapai klimaksnya. Gema Takbir tak berhenti bersahutan dari arah para peserta Mukernas. Di layar raksasa terlihat seorang perempuan paruh baya berjilbab menangis haru, menitikkan air mata untuk penerus gelombang dakwah mereka. Ust. Luthfi dan Safiq mengangkat tangannya dan berpegangan erat, lampu spotlight masih mengarah ke mereka. Musik pengiring sampai ke puncaknya. Gema takbir masih bersahutan. Para formatur membalas takbir itu dengan tegas, seolah -olah mereka berkata, "Kami siap meneruskan perjuangan dakwah ini!'. Sejujurnya, pada saat itu tidak ada lagi pemandangan yang lebih indah. Tarbiyah, dakwah, dan ukhuwah seperti menemukan jalannya sendiri ke dalam sanubari. Sangat membanggakan..

Minggu, 22 April 2012

They're Driving Me Crazy!


Otak dibalik musik pop elektronik Owl City, Adam Young, baru-baru ini mengunggah sebuah video di kanal Youtube-nya yang diberi judul 'The Making Of Dementia'. Dalam video berdurasi 30 detik itu menampilkan proses rekaman lagu barunya yang diberi judul 'Dementia'.

Yang menarik perhatian dan tampak juga di video itu adalah terlibatnya pemain bass band pop punk Blink 182, Mark Hoppus pada sektor vokal. Sangat menarik, perpaduan musik pop elektronik ala Owl City dengan gaya vokal khas Mark Hoppus.

Semua tahu, selain sebagai pemain bass yang baik, founder Blink 182 ini juga mempunyai kemampuan vokal yang mumpuni. Terbukti dengan banyaknya band yang mengajaknya untuk featuring dalam beberapa lagu mereka, termasuk Owl City.

Kalau biasanya yang suka terdengar adalah Mark Hoppus bernyanyi dengan grup pop punk dari mana, tapi kali ini Mark berduet dengan Adam Young. Suara Mark sangat padu dengan musik dan lirik khas Owl City yang banyak bercerita tentang, alam, laut, langit, balon udara, dsb.

Di video itu juga disebutkan bahwa lagu tersebut akan menjadi bagian dalam album baru Owl City yang masih dalam tahap pengerjaan dan akan dirilis pada musim panas tahun ini. Mark, Adam, you're driving us crazy! :D

Rabu, 11 April 2012

Sum 41 Live In Jakarta


Selasa malam (10/4) bertempat di Mata Elang International Stadium, Ancol Beach City Jakarta, band punk asal Kanada, SUM 41 untuk kedua kalinya mengguncang publik Jakarta. Dibuka sekitar pukul 20.30, dengan lagu Reason To Believe, yang diambil dari album teranyar mereka yang juga jadi tema tur Asia mereka kali ini Screaming Bloody Murder.

Sepanjang set, Deryck Whibley cs tak henti-hentinya melompat kesana kemari diatas panggung. Sampai lagu ketiga, Deryck yang malam itu cukup komunikatif walau terlihat sedikit mabuk dengan tingkah konyolnya, meminta penonton untuk membuat circle pit. Dan benar saja, saat lagu hit lama mereka Still Waiting dimainkan, massa disebelah kanan panggung langsung membuat circle pit, dan moshing pun
pecah. Dan Deryck pun tersenyum puas kearah penonton yang membuat circle pit.

Sum 41, yang diawal karir mereka banyak memasukkan unsur metal dan classic rock, membuat musik punk yang mereka mainkan menjadi lebih berwarna. Dan itulah yang menjadi salah satu daya tarik mereka. Pada konser semalam juga Sum 41 yang sudah ditinggal oleh gitaris mereka sebelumnya Dave Baksh, memainkan beberapa nomor dari Metallica, Queen, dan The Rolling Stones. Beberapa penonton menyayangkan, karena mereka lebih suka jika Sum 41 memainkan lagu mereka sendiri, karena ada beberapa lagu yang sudah ditunggu-tunggu tapi tidak dimainkan.

Satu minggu sebelum konser Sum 41 berlangsung di Ancol semalam, ada kabar duka dari penggemar Sum 41 di Indonesia. Desy, seorang admin dan juga penggerak fanbase Sum41 Indonesia di jejaring sosial meninggal akibat tabrak lari yang dialaminya. Kabar pun beredar cepat, sampai akhirnya Yana, sahabat dekat Desy, menuliskan kisah itu di akun tumblr-nya. Dan kabar itu sampai juga ke telinga para personil Sum 41 yang masih berada di China dalamrangkaian tur yang sama. Sum 41 pun mengucapkan turut berbelasungkawa melalui akun twitter-nya, dan akan mendedikasikan konser semalam untuk Desy. Sayang, beberapa penonton sehari sebelumnya meminta agar Deryck cs membawakan lagu 'Crash', namun tidak jadi dibawakan.

Sekitar jam 10 malam, setelah encore 'Fatlip' dan 'Pain For Pleasure' dimana drummer Steve Jocz ikut bernyanyi, konser pun selesai. Bassist Cone McCaslin dan Gitaris Tom Thacker pun ikut ke depan bersama Deryck dan Stevo, melakukan bowing ke arah penonton. Walaupun promo yang kurang gencar dilakukan oleh pihak promotor, MEIS pun tetap penuh. Tata suara yang memadai, dan yang paling menjadi nilai plus dimata penonton pada konser malam itu adalah tata lampu luar biasa yang sangat mendukung dan membuat penampilan Sum 41 menjadi spektakuler.

Sabtu, 07 April 2012

Don't walk, run!


Sabtu pekan lalu, (31/3) tepat di akhir bulan Maret, saya bangun sekitar jam 8.45 pagi. Kesiangan pikir saya. Karena di jadwal saya harus pergi ke Bandung guna menghadiri sebuah gathering penggemar acara TV favorit saya, Running Man. Sebuah variety show asal Korea Selatan yang unik dan sarat lari-larian.

Setengah jam kemudian, saya sudah berada di jalan tol Jakarta-Cikampek dengan kira-kira akselerasi yang di lakukan oleh supir bus yang saya tumpangi 100 km/jam. Masih lelah, karena beberapa jam sebelumnya saya baru mendarat di bandara Soetta pasca liputan di Medan tiga hari sebelumnya.

Sekitar jam 11.30, dengan membawa sebuah ransel dan (lagi-lagi) tas kamera, saya nekat turun di dekat pintu tol Pasirkoja, alasannya karena ada papan penunjuk jalan yang menunjuk ke Jl. Peta, tempat Festival City Link, dimana gathering tersebut dilangsungkan. Cuma ada satu angkot yang saya lihat disitu, jurusan Dago-Caringin.

Di angkot, sekali lagi saya memastikan ke supir kalau angkot ini minimal bisa nurunin saya di tempat terdekat ke citylink. 15 menit berlalu, dan ternyata saya kelewatan. Saya malah turun di BEC dan jalan kaki 30 meter ke BIP yang saya kira itu adalah Citylink. Terpaksalah putar balik dengan arah angkot yang berlawanan. Nyaris saja kembali naik ke angkot jurusan yang sama, karena ternyata 2 angkot yang sama dengan 2 arah yang berbeda hanya berpisah di sebuah cagak petigaan dekat UIB. Begitulah jalan di kota Bandung, banyak yang satu arah.

Sampai di Citylink sekitar jam 12 siang, tepat ketika break makan siang. Saya langsung menuju foodcourt di lantai 3. Dan tebak, sampai di lantai 3 ratusan orang berkaos sama dengan tulisan 'iSUBS Bandung Running Man Gathering' berkeliaran dimana-mana. Telat sekali pikir saya. Langsung saja saya sapa seorang cewek yang sedang duduk dengan temannya di meja terdekat, dia memberitahu sekilas tentang registrasi ulang dan sebagainya. Belakangan saya ketahui cewek itu bernama Vemmi, rekan satu tim dan menjadi leader pada saat misi cover dance tim saya.

Setelah ribet dengan urusan registrasi, di lantai 4 akhirnya saya bertemu dengan Fauzan, teman saya yang berangkat dari Kediri ke Bandung cuma buat ikut acara ini. Gila pikir saya. Langsung saja kamera saya serahkan ke dia, biar urusan dokumentasi dia yang pegang. Setelah nametag saya yang tidak ada, masalah lain muncul. Saya belum dapat tim. Sempat minta ke panitia biar dimasukkan ke tim yang sama dengan Fauzan, tapi ga boleh.

Akhirnya saya disuruh mencari tim HaHa. Penamaan tim disini ternyata menggunakan nama-nama cast yang ada di Running Man. Beruntung, tidak butuh waktu lama, tim yang saya cari ada tepat satu langkah dari tempat saya berdiri. "Tim HaHa ya? tim HaHa ya?!" teriak salah satu dari mereka kegirangan kepada saya. Saya mengiyakan, dan tiba-tiba semua anggota tim teriak-teriak kegirangan. Saya pikir game nya sudah mulai.

Dan ternyata benar, saya terlewat dua game diawal. Dan game ketiga yang akan segera dimainkan adalah, cover dance girlband boyband Korea. Sial pikir saya, baru datang langsung disuruh ngedance ala boyband. Dan apesnya lagi, ternyata bukan boyband yang tim saya cover dance nya, tapi lagu Roly Poly dari girlband T-Ara yang sebenarnya sangat tidak pantas untuk dilakukan laki-laki manapun.

Berulang kali menonton video yang disediakan panitia, Vemmi, cewek yang pertama saya temui di foodcourt tadi langsung ambil komando. Yang paling jago dance nya di tim saya memang dia. Hanya sekitar 30 menit kursus kilat yang diberikan Vemmi, saya dan 12 anggota tim lainnya langsung menuju ke panggung utama. Ya, panggung utama. Panggung paling besar yang ada di Citylink dan paling cepat menarik perhatian pengunjung yang lain. Tampil satu setengah menit untuk cover dance sudah cukup memalukan buat saya dan sebagian orang lain mungkin.

Setelah cover dance, inilah game yang paling seru dan ditunggu-tunggu. Keliling seisi mall buat mencari barcode asli yang disembunyikan oleh panitia. Dan berikutnya ga kalah seru, game membeli barang yang ada di shopping list dan berfoto dengan beberapa item dan barang lain yang aneh. Seperti harus membeli sesuatu yang 'berwarna hijau tak berkulit'. Atau berfoto dengan cokelat terbesar yang ada di mall dan alat pemadam kebakaran yang bernomor 16.

Acara selesai sekitar jam 7 malam, dengan tim pemenang dan tim kalah yang hampir sama persis seperti pada Running Man sebenarnya, yaitu tim Jong Kook dan tim Gwang Soo. Hari itu iSUBS sebagai penyelenggara acara benar-benar bekerja ekstra keras layaknya Production Director sebuah program TV. Salut buat iSUBS, buat penggemar dan peserta gathering kemarin yang bermain secara seru, walaupun sempat dengar kabar kalau ada beberapa pemeran 'Spy' yang sampai berkelahi sungguhan.

Terima kasih juga untuk teman satu tim saya yang luar biasa sore itu, Kang Ayat, Kang Ali, Kang Agung, Kang Enka, Teh Nabila, Teh Ella, Teh Seli, Teh Risda, Teh Yayuk, Jojo, Vemmi, sama Tiwi.Terima kasih banyak atas keramah tamahannya selama games, terbayar sudah perjalanan melelahkan Bekasi - Bandung. Juga buat teman gila saya Fauzan, yang sudah mendokumentasikan kegiatan tim saya selama acara, dan mau menemani saya tidur di pom bensin karena ketinggalan travel malam harinya pasca acara. Thanks a lot guys! Don;t walk, run! :D

Kamis, 05 April 2012

My March Madness!


MMM. Adalah singkatan dari Musical March Madness. Sebuah acara kompetisi musik band-band besar di Amerika yang diselenggarakan oleh MTV selama bulan Maret, yang dimenangkan oleh band yang gemar memakai kaos V-neck, Tokio Hotel. Itu yang membuat saya ingin menulis dengan judul My March Madness. Karena jujur saja, memang banyak kegilaan dan hal-hal baru yang saya lakukan selama bulan Maret lalu. Keep reading :).

Pertama, tepat diawal bulan, saya mendapat undangan untuk meliput festival jazz yang konon merupakan terbesar di dunia, yaitu The 8th International Java Jazz Festival di Kemayoran, Jakarta selama 3 hari berturut-turut. Tapi sayangnya, saya harus batal mliput pada hari pertama gelaran tersebut, karena berbenturan dengan jadwal interview dengan salah satu radio online di Jakarta.

Yap, interview yang cukup seru karena sebelumnya saya harus tersasar mencari lokasi studio tersebut, dan terlambat sektar 15 menit. Belum lagi ternyata harus ikut menyanyikan beberapa lagu request dari pendengar. First time in my life! Worthed, karena harus meninggalkan rapat kerja dengan teman-teman yang lain.

Lanjut ke arena Java Jazz, disana saya benar-benar harus bekerja ekstra keras untuk menyaksikan penampilan pengisi acara yang banyak sekali jam tampil mereka yang bentrok satu sama lain, belum ditambah jarak antara panggung ke panggung. Senang, karena bisa meliput event sebesar ini, walaupun pada hari terakhir gagal menembus ke barikade Stevie Wonder. Disana juga saya bertemu dengan artis jazz kelas dunia macam Dave Koz, Pat Metheny, Al Jerreau, Herbie Hancock, Depapepe, dan banyak lagi. Sempat juga berbincang sedikit dengan grup pop funk menawan asal UK, Mamas Gun.

Masuk ke pekan berikutnya, kali ini saya diundang ke Bandung untuk memotret acara milik Dinas Kesehatan Jawa Barat selama 3 Hari 3 malam. Seru, dari acara yang berlangsung saya bisa mengambil banyak pelajaran, juga dapat kenalan baru para PNS Diskes, yang mencitrakan dirinya sebagai pejuang kesehatan di Jawa Barat.

Setelah Bandung, di pekan berikutnya adalah liputan tentang kegiatan organisasi mudanya PKS, di daerah Cibubur, Jakarta. Cukup unik karena sebagian besar peserta seumuran dengan saya, dan kesempatan untuk menggali informasi dari mereka lebih mudah dan menyenangkan. Di acara itu juga saya mendapatkan order untuk memotret lagi bulan depan, Alhamdulillah. Hehe.

Pekan berikutnya, saya dan teman-teman dari Bekasi Islamic Youth Camp, atau yang lebih dikenal dengan BeIUC, diundang untuk on air di Radio Dakta, salah satu radio lokal yang cukup Bekasi. Kali ini saya dan teman-teman diundang untuk membahas dan mensosialisasikan gerakkan 1000 Jilbab Untuk Bekasi, yang merupakan salah satu movement yang digerakkan oleh BeIUC.

Di pekan terakhir, saya dikirim untuk meliput event Mukernas PKS di Medan, Sumatera Utara. Senang, karena bisa sambil jalan-jalan dan untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di tanah Sumatera, yang ketika saya sampai di bandara, disambut ratusan penjagaan aparat keamanan yang sedang mengamankan demo BBM yang cukup brutal di Medan.


Di malam puncak acara Mukernas, ada hal gila lain, saya dipaksa untuk mengiringi lagu mars organisasi muda mereka dengan gitar diatas panggung. Latihan kilat dilakukan di belakang panggung. Sebenernya saya ingin menolak, tapi karena yang meminta adalah teman dekat saya, apa boleh buat. Usaid, sang pencipta lagu pun sempat kesal sama saya, karena ada beberapa chord yang saya ubah. Hehe. Dan hasilnya, cukup memuaskan.

Setelah liputan di Medan, kali ini benar-benar liburan saya. Ke Bandung untuk mengikuti gathering Running Man, acara variety show dari Korea. Disana lah puncak kegilaan saya dengan teman-teman baru saya, lari sana sini demi menyelesaikan misi-misi yang diberikan panitia. Seru lah, apalagi ketika pulang dari Bandung malam harinya, saya ketinggalan mobil travel dan terpaksa harus tidur di musholla pom bensin untuk menunggu keberangkatan pagi harinya. Hehe.

Sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Radio Online DJWirya.com, BeIUC, Idiot Club Indonesia, Samsung Electronic Indonesia, JAVA Production, Main Institute, DPP PKS, iSUBS.com, teman-teman baru Gathering iSUBS Running Man di Bandung, teman-teman Garuda Keadilan Indonesia, dan semua orang yang sudah membuat kegilaan lainnya bersama saya di bulan Maret lalu. Thank You !! :D