Rabu, 28 Agustus 2013

BeIUC About to Held International Conference with IKRAM



Bekasi, August 25th 2013. As the youth organization, Bekasi Islamic Youth Camp held a Halal Bi Halal and announced “BeIUC Goes To Malaysia 2013” at DPD, Bekasi. The tour itself will be held at Kuala Lumpur, Malaysia on September 15-18 2013 as the first BeIUC's event in South East Asia region. This will be the first event overseas and the second tour of BeIUC after Mush'ab Robbany was sent to Istanbul, Turkey last May.

The Halal Bi Halal was attended by Saiful Fathan Azizi (President of BeIUC), Faiz Robbani (Vice President of BeIUC),  and Sri Zulaikha (Board of Supervisors BeIUC). There were several things that announced in the Halal Bi Halal regarding the tour details and the conference program with IKRAM.

The tour itself will be started on 8.00pm (GMT+7) and expected to be lasting around 4 days with 16 agendas, more or less. It also revealed that the tour will be held with the same concept as the IKRAM tour in Bekasi on March 2013, with a little conference as the highlight. The tour promoters are currently waiting for confirmation regarding the possibility of special meeting with other youth organization in Kuala Lumpur.

In the Q&A sections, Azizi revealed that this will be a four day tour due to the tight schedule of the members of BeIUC and IKRAM itself. BeIUC will be expected to arrive in Kuala Lumpur on Sunday evening and depart to the conference venue, right after the touchdown. The promoters also revealed some of the details of BeIUC deals with IKRAM in order to bring a final decision to form a Youth Moslem Board in South East Asia. (syf)

Sabtu, 17 Agustus 2013

[VIDEO] BeIUC Kecam Aksi Pembantaian Massal di Mesir

Ketua Bidang Diklat Bekasi Islamic Youth Camp (BeIUC), Mush'ab Robbany menyatakan sikapnya terhadap serangan militer Mesir yang membantai ribuan orang saat aksi damai di depan gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta (16/8/2013).


Kamis, 15 Agustus 2013

Bekasi Islamic Youth Camp Kecam Aksi Pembantaian di Mesir

Aksi Pengecaman Terhadap Militer Mesir di London, Kamis (15/8)

Salah satu organisasi kepemudaan di Bekasi, Bekasi Islamic Youth Camp atau yang lebih dikenal dengan BeIUC, menyatakan sikapnya atas pembantaian warga sipil yang terjadi di Mesir beberapa hari ini. Dengan tegas, BeIUC mengecam aksi yang dilancarkan oleh militer Mesir tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Diklat BeIUC, Mush’ab Robbany. Ia mengatakan, apa yang telah terjadi di Mesir saat ini adalah sebuah kebiadaban yang perlu dilawan. Karena, hal ini menyangkut maslah HAM dan demokrasi di negara Afrika Utara tersebut.

“Kami dari BeIUC dengan tegas mengecam atas apa yang telah dilakukan oleh militer Mesir kepada warga sipil mereka. Kami mengajak agar semua masyarakat Indonesia khususnya Bekasi bisa memberikan dukungan kepada warga Mesir minimal lewat do’a,” katanya lewat sambungan telepon (15/8).

Tak cuma itu, BeIUC pun turut mendesak Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil tindakan tegas terhadap ketegangan yang terjadi di Mesir lewat aksi unjuk rasa yang akan mereka gelar pada Jum’at (16/8) besok.

“Besok kita akan lancarkan aksi damai bersama dengan para ormas dan dan kelompok pemuda dari Bekasi menuju Bundaran HI. Dari sana, kita nanti akan berorasi di depan Gedung PBB bersama ribuan massa lainnya yang juga mengecam ulah militer itu,” lanjutnya.

Ribuan warga Mesir kembali ditembaki oleh pihak militer yang saat ini mengambil alih posisi pemerintahan Mesir. Aksi protes dari warga Mesir terus berdatangan sejak Presiden terpilih Mohammad Morsi digulingkan oleh militer. (syf)

Senin, 12 Agustus 2013

Refleksi Hari Pemuda Sedunia: Mengharumkan Bekasi di Kancah Internasional

Bekasi Islamic Youth Cap di "Gerakan 1000 Jilbab Untuk Bekasi" 2012 silam.

Bertempat di TianHe Indoor Stadium, Guangzhou, China. Pada Minggu (11/8), bendera Merah Putih berkibar di tiang tertingginya, membawahi bendera merah dengan hiasan bintang kuning milik Republik Rakyat China, dan bendera bernama Taegukgi kebanggaan warga Korea Selatan.

Hari itu, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir sukses mengukuhkan diri sebagai pasangan ganda campuran Bulutangkis asal Indonesia sebagai juara dunia di ajang WBF World Championship 2013. Beberapa jam setelahnya, pasangan ganda putra Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan menyusul menjadi juara dunia di ajang yang sama.

Hari itu, total dua kali bendera Merah Putih naik di podium tertinggi. Memberi tahu kepada seluruh dunia bahwa bulutangkis Indonesia telah kembali menunjukan taringnya. Memberi tahu dunia bahwa pemuda Indonesia patut diakui di kancah internasional.

 Sebuah momen bagi pemuda Indonesia ternyata tak cuma terjadi setiap tanggal 28 Oktober saja. Di hari yang lain, atau tepatnya pada setiap 12 Agustus, pemuda pun memiliki harinya sendiri. Tak cuma Indonesia, tapi seluruh dunia.

Bertepatan dengan peringatan Hari Pemuda Sedunia, tak elok rasanya jika kita yang mengaku sebagai pemuda tidak mengambil semangat dan refleksi dari peringatan tersebut. Tak ada kewajiban memang. Tapi tak ada salahnya juga untuk memaknainya sebagai sebuah titik balik menuju kebangkitan pemuda Indonesia.

Memaksimalkan potensi pemuda Indonesia di kancah Internasional, tampaknya bakal menjadi tema yang pas dalam bahasan kali ini. Bagaimana tidak? Ditengah pergaulan internasional yang sangat ketat, Indonesia bisa dikatakan masih tertinggal di banyak sektor dan lini. Hal ini yang membuat bangsa kita tampaknya belum mampu bersaing dengan baik.

Berbicara mengenai kepemudaan, selama hampir dua tahun belakangan. Saya bergabung bersama sebuah organisasi kepemudaan di kota dimana saya tinggal, Bekasi. Sebuah organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang kreatifitas dan seni khusus untuk pemuda yang berdomisili di Bekasi. Organisasi ini, lebih sering dikenal sebagai Bekasi Islamic Youth Camp. Atau kami menyingkatnya dengan BeIUC.

Apa yang kami lakukan belakangan ini memang lebih difokuskan untuk memperkaya diri dengan berbagai macam wawasan tentang kesenian, keagamaan, hingga kearifan lokal. Sebelum mencapai taraf internasional, kami pun terlebih dahulu mencoba mendedikasikan diri kami sebagai pemuda untuk masyarakat lokal.

Pada 2011, sebuah gerakan yang kami gagas bernama "Napak Tilas Kota Bekasi" berhasil kami gelar dengan mengajak sekitar tiga puluhan pemuda lainnya untuk menapaktilasi kota kami tercinta ini dengan serangkaian kegiatan menyenangkan dan mengasyikan.

Lanjut ke tahun 2012, sebuah gerakan yang digagas oleh salah satu sahabat kami, Riri Azizah Chairiani dalam membangun "Gerakan 1000 Jilbab Untuk Bekasi" sukses digelar pada 23 September 2012 dengan animo dan sambutan yang luar biasa dari kota yang memiliki sekitar 2,5 juta penduduk ini.

Niat baik dan positif memang selalu mendapatkan jalannya. Hanya dalam waktu beberapa bulan, gerakan tersebut mulai dilaksanakan secara duplikasi di beberapa kota di Jawa Barat. Perlahan tapi pasti, bibit-bibit kebaikan yang kami coba tanamkan mulai tumbuh bersemi di beberapa kota di Indonesia dengan bantuan dari rekan seperjuangan kami yang juga merupakan organisasi kepemudaan, Garuda Keadilan.

 Dalam tahap ini, tanpa kami sadari, "Gerakan 1000 Jilbab" telah mencapai taraf nasional untuk pencapaiannya. Belakangan, kami ketahui gerakan ini terus berlanjut bahkan hingga Ramadhan 1434 yang lalu di bilangan Bogor, Jawa Barat.

 Sadar memiliki tanggung jawab yang semakin besar bagi kami para pemuda Bekasi, peringatan Hari Pemuda Sedunia ini justru memacu semangat kami untuk bisa mengharumkan nama Bekasi di kancah internasional. Meskipun di sisi lain, kami paham betul masih banyak pekerjaan rumah di Bekasi yang harus kami benahi.

Bobroknya prestasi klub sepakbola lokal Bekasi, penyelenggaraan Abang Mpok Bekasi yang kami anggap hanya menghamburkan uang, mangkaknya pembangunan Stadion Patriot Bekasi, penyalahgunaan dan ketidakjelasan Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah Negeri di Bekasi, hanyalah sebagian dari begitu banyak isu yang menurut kami menjadi harus menjadi fokus pemuda Bekasi saat ini.

Tapi kami yakin, seiring dengan berjalannya waktu, kami mencoba mensinergikan pekerjaan rumah kami dengan sebuah prestasi yang bisa dibanggakan di kancah internasional. Sebelumnya, pada pertengahan Mei 2013 lalu, salah seorang sahabat kami, Mush'ab Abdurrohman Robbani, telah kami kirim ke Istanbul, Turki untuk menghadiri kongres kepemudaan internasional yang diselenggarakan oleh salah satu partai politik berpengaruh di Turki yang memiliki basis pemuda yang cukup kuat, AK Parti.

Disana, Mush'ab dengan lihai berpidato dan berdiplomasi soal Bekasi, atau lebih luasnya Indonesia. Ledakan bom yang terjadi di bagian Timur Laut Turki saat hari terakhir kongres, membuat topik perbincangan mengarah ke isu yang lebih sensitif. Mush'ab pun dengan cara yang cantik berhasil mengambil banyak pelajaran dan menguasai kondisi itu dengan baik.

Hasilnya, pada perayaan Idul Fitri 1434 Hijriah yang lalu. Ratusan orang yang berkumpul di sebuah lapangan Sekolah Dasar di Pondok Gede, duduk khidmat mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Mush'ab tentang kebangkitan pemuda. Materinya, lebih dari setengahnya adalah hasil risetnya dari kongres yang berlangsung selama 10 hari di Istanbul tersebut.

Usai Mush'ab turun mimbar, gemuruh takbir berkumandang dari para jama'ah yang khusyuk mendengarkan apa yang disyi'arkan Mush'ab. Pagi itu, kami semakin yakin, bahwa pemuda Bekasi sudah saatnya memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan di mata dunia, dan bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.

Mendekati tujuan kami untuk bisa beraksi di kancah internasional, pada 15-18 September 2013 mendatang, Insya Allah kami akan menggelar kongres sederhana antara kami, Bekasi Islamic Youth Camp, bagian dari pemuda Bekasi dengan IKRAM, organisasi kepemudaan serupa yang bermarkas di Kuala Lumpur, Malaysia. Kami pun berencana untuk bertandang ke negeri tetangga, sebagai salah satu langkah dari tujuan kami tadi.

Tak ada yang lebih membanggakan ketika bisa mengharumkan nama kota dan negara asal di kancah internasional. Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Muhammad Ahsan, dan Hendra Setiawan adalah sebagian dari stimulator kami untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Suatu hari, kami yakin, pemuda Bekasi bisa melakukan hal yang sama membanggakannya dengan apa yang empat pebulutangkis tersebut lakukan di mata dunia. Sekali lagi, Happy International Youth Day! Stay strong, powerful, and rawesome!

Bekasi Islamic Youth Camp


Ahdiar Syaifan - @TheSyaifan

Senin, 22 April 2013

Persipasi Bekasi Ditekuk Lampung FC 2-1

Persipasi Bekasi (Kabar4.Com/Ahdiar Syaifan)
BandarLampung,Kabar4.Com - Perjalanan jauh Persipasi Bekasi menuju Kota Bandar Lampung guna melakoni pertandingan kedua di Divisi Utama Indonesian Premier League ternyata tak berbuah manis. Persipasi harus menerima kekalahan dari tuan rumah Lampung FC di Stadion Pahoman, kemarin sore (21/4).

Menurunkan line up yang tak jauh berbeda dengan pertandingan perdana, Persipasi Bekasi tampak bermain aman sepanjang babak pertama. Begitu juga yang dilakukan dengan tim asuhan M. Nasir tersebut, tidak ada percobaan serangan yang begitu membahayakan.

Baru ketika memasuki babak kedua, Lampung FC mulai mengencangkan serangan mereka. Hasilnya adalah gol jarak jauh dari sepakan Aang Bhaktiawan di menit 49, Lampung FC unggul 1-0.

Tertinggal, Persipasi pun menegangkan urat pertandingan menjadi semakin sengit. Tak sia-sia, umpan lambung dari Munirul Islam berhasil dimanfaatkan Wallace menjadi gol melalui sundulan kepalanya yang begitu keras. Menit ke 56, skor imbang 1-1.

Sisa waktu pertandingan di babak kedua semakin sengit, Lampung FC terlihat beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol, namun sayang penyelesaian yang buruk masih gagal untuk menambah angka.

Bermain di bawah dukungan ribuan Balafans yang hadir ke stadion, tim 'Gajah Beringas' itu akhirnya bisa menambah angka jelang pertandingan usai pada menit ke 85 melalui kaki Abu Bakar.

Dengan begitu, skor 2-1 untuk Lampung FC  berhasil membawa mereka ke puncak klasemen Divisi Utama. Persipasi pun harus pulang ke Bekasi tanpa membawa poin sedikit pun. (AS)

Rabu, 02 Januari 2013

[Movie Review] Habibie & Ainun : A Geek Love Story



Baru pertama kali ini, saya menonton sebuah biografi mantan orang nomor 1 di Indonesia yang dikemas dengan luar biasa hebatnya. Jarang sekali ada film biografi yang diangkat dari buku yang kualitasnya sebaik ‘Habibie & Ainun’. Anggapan saya bahwa Bunga Citra Lestari kurang pantas memerankan Ainun pun terbantahkan di film berdurasi kurang lebih 127 menit ini.

Menceritakan tentang Habibie, seorang teknokrat cerdas nan berbakat yang jatuh cinta kepada seorang perempuan bernama Ainun yang juga teman SMP nya dulu. Mereka kembali bertemu setelah masing-masing menyelesaikan pendidikan tingginya. Latar belakang cinta 60-an khas Indonesia ditampilkan dengan baik dan maksimal di film ini.

Cerita pun berlanjut hingga mereka berdua menikah, dan Ainun pun diboyong Habibie ke Jerman untuk melanjutkan studi dan beberapa proyek pekerjaannya. Jerman merupakan latar tempat yang mengambil porsi paling banyak di film ini. Keindahan kota-kota di Jerman seperti Hamburg, Dusseldorf, dan Aachen semakin menambah suasana romantis kisah cinta pasangan Teknokrat-Dokter ini.

Hal yang menarik lainnya dari film ini adalah, penonton tidak melulu disuguhkan cerita cinta tulus dan ikhlas itu. Kisah hidup Habibie sebagai professional dan karirnya juga diceritakan dengan baik disini. Cita-cita seorang Habibie yang ingin membangun Indonesia, sejarah tentang cikal bakal pesawat N-250, hingga bagaimana dirinya bisa menduduki jabatan paling tinggi di republik ini, membuat jalan cerita di film ini makin dramatis tanpa mengurangi nilai romantismenya.

Film biografi terbaik yang terakhir saya tonton sebelum ‘Habibie & Ainun’ adalah ‘Walk The Line’ karya James Mangold yang menceritakan kisah hidup seorang Johnny Cash. Di film itu Joaquin Phoenix berperan sangat baik sebagai Johnny Cash. Tak berlebihan rasanya jika saya menyandingkan Reza Rahardian dengan Joaquin Phoenix, secara mereka sama-sama berakting di film biografi dan memerankan seorang tokoh Internasional yang punya reputasi tinggi.

Sutradara Faozan Rizal dengan sangat baik berhasil memberikan tontonan luar biasa inspiratif di penghujung tahun 2012. Apresiasi penonton membludak. ‘Habibie & Ainun’ pun jadi trending topic dimana-mana. Indonesia masih perlu banyak belajar dan semangat untuk bangkit dan membangun kembali. Maju terus film Indonesia!.

Selasa, 01 Januari 2013

Car Free Night Bekasi Sepi Peminat


Walikota Bekasi Rahmat Effendi (ketiga dari kanan) di Car Free Night.
Terinspirasi dari kota Jakarta dan Bandung yang menerapkan Car Free Night pada malam tahun baru, kota Bekasi pun melakukan hal yang sama. Dimulai sekitar jam 10 malam, ruas Jalan Ahmad Yani dari perempatan Kayuringin hingga jembatan Summarecon ditutup untuk kegiatan tersebut. Arus kendaraan pun dialihkan melalui Jalan M. Hasibuan dan Jalan Veteran.

Sebuah panggung sederhana disediakan oleh pemkot Bekasi persis didepan jembatan Summarecon yang belum selesai dibangun. Beberapa warga mulai mendatangi lokasi Car Free Night semalam. Sedangkan anggota TNI dan Polri sudah berjaga-jaga di lokasi. Dua mobil pemadam kebakaran juga disiagakan untuk antisipasi kecelakaan saat pesta kembang api.

Baru pada pukul 11 malam, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi datang bersama istri serta ditemani beberapa staff SKPD. Beberapa warga mengeluhkan sikap Walikota yang datang ke lokasi menggunakan mobil dinas, padahal itu adalah acara Car Free Night. “Kita mah jalan kaki, dia enak naik mobil. Harusnya ga gitu dong,” tutur Ibu Ani yang datang bersama keluarganya.

Akhirnya sekitar beberapa menit menjelang tengah malam, Walikota Rahmat Effendi naik ke panggung dan memberikan sambutan. “Sengaja kami membuat acara sederhana ini untuk memfasilitasi warga kota Bekasi. Semoga di tahun 2013 kota Bekasi semakin maju dan sejahtera,” katanya. Selain itu, Rahmat Effendi juga menyinggung sedikit soal Pilkada Bekasi yang baru saja dimenanginya.

Tepat pukul 12 malam, tombol sirine ditekan oleh Walikota bersamaan dengan diluncurkannya kembang api dari area GOR Bekasi. Tak seperti di Jakarta, pengunjung area Car Free Night di Bekasi semalam terlihat sangat sepi. Beberapa warga langsung pulang sesaat setelah diluncurkan kembang api. Jalan pun yang seharusnya dibuka pada pukul 1 dinihari, dibuka lebih cepat.