Selasa, 09 Agustus 2011

Jadian, Boleh Dong..


Kenapa banyak cowok jomblo santai-santai saja ketika ditanya soal pacar atau pasangan? Simpel : "Entar juga ada yang deketin". Ya.. mungkin saya termasuk golongan cowok-cowok itu tadi karena masih percaya dengan, entah mitos atau riset tak resmi yang menyebutkan bahwa populasi perempuan itu lebih banyak daripada laki-laki. Jadi, slowdown.

Seperti yang saya lihat di Islamic Center Iqro, Jatimakmur, Bekasi. Hari Ahad, 7 Agustus kemarin, tampaknya lebih banyak perenpuan yang hadir dibanding laki-lakinya. Mereka berkumpul di lapangan SDIT Iqro (dengan hijab tentunya) untuk mengikuti acara bedah buku yang diadakan remaja masjid Al-Qolam ini dengan tema "Jadian? Boleh Doong..". Ya, buku ini ditulis oleh penulis berbakat Indonesia, Asma Nadia. Belakangan saya ketahui lebih sering dipanggil oleh penggemarnya dengan sebutan 'Bunda Asma' . Dengan puluhan buku yang sudah menjadi best seller, penulisan skenario di berbagai macam judul film, dan karya-karya luar biasa lainnya, menjadi jaminan panitia bahwa acara ini akan dipadati oleh pengunjung. Dan benar saja, sekitar 150-180 orang hadir dengan perbandingan 70:30 untuk yang perempuan.

Acara yang dimulai sekitar jam 9.30 ini dibuka dengan Tilawatil Qur'an, disambung dengan hiburan dari grup nasyid yang sedang naik daun di Bekasi , Khalwa Voice, yang dimana saya juga diajak untuk jadi additional guitar player mereka. Membawakan dua lagu, dengan accapella khas KV, cukup untuk menarik perhatian calon pengunjung yang masih duduk-duduk dan sempat membuat antrian di sekitar ticket box .

Baru sekitar jam 10, Bunda Asma datang ditemani beberapa kru-nya yang juga menggelar bazaar buku di lokasi acara. Tema "Jadian Boleh Dong?" ini diambil dari buku yang berjudul sama. Menceritakan tentang 3 pemuda dengan berbagai latar belakang yang berbeda dalam menanggapi masalah percintaan remaja yang awam disebut, pacaran. Saya memang belum baca bukunya, jadi waktu itu saya pikir Bunda Asma hanya membacakan sedikit sinopsis dari buku itu. Tapi setelahnya bermunculan slide tentang pacaran, bolehnya pacaran, syarat2 bolehnya pacaran, larangan dalam berpacaran yang semuanya tentu seperti apa yang diajarkan oleh syari'at Islam.

2 Icon siang itu, Mas Joko dan Neng Siti. Entah atas dasar apa Bunda Asma menggunakan nama-nama itu, tapi yang pasti semakin membuat suasana bedah buku menjadi riuh rendah dengan berbagai macam sharing dan pertanyaan yang diajukan peserta. Dan cukup kaget ketika beliau bercerita saat menemani putrinya yang juga penulis, menonoton konser salah satu penyanyi favorit putrinya, David Archuleta beberapa waktu lalu.

Cerita-cerita dari Bunda Asma tampaknya bisa membuat peserta yang hadir jadi ogah pacaran, atau mungkin ada yang langsung putus dengan pacarnya. Ketika ratusan sinetron, film, teenlit murahan dan acara curhat kacangan di radio dan TV membombardir remaja muslim Indonesia dengan bacaan, nyanyian, dan tontonan yang secara tidak langsung mengajak kita untuk ikut ambil bagian dari mega proyek maksiat bernama pacaran ini, remaja masjid Iqro dan Bunda Asma adalah para rebels yang berani melawan arus besar di Indonesia tentang isu pacaran ini dengan cara-cara yang cerdas.

Cinta, Hubungan antar lawan jenis, memang ada dalam hasrat setiap manusia, dan itu adalah fitrah seperti yang diungkapkan oleh Bunda Asma. Bayangkan, betapa indahnya jika cinta yang fitrah itu diungkapkan dan dilaksanakan dengan cara-cara yang fitrah pula. Wallahu'alam.

So, Jadian? Boleh doong.. :)

Ahdiar Syaifan

Twitter : @ahdiarsyaifanAM