Selasa, 11 Desember 2012

Bekasi, Ayo Milih!




Beberapa hari yang lalu, saya mencoba berkicau di akun twitter pribadi saya tentang Pemilukada Kota Bekasi yang akan segera dilangsungkan pada 16 Desember mendatang. Tanda pagar #PemilukadaBekasi pun saya gunakan menjadi topik kicauan. Pertama-tama, saya menyinggung soal sedikitnya tim sukses masing-masing calon walikota yang menggunakan social media dalam kampanye mereka.

Berkaca pada pemilihan gubernur DKI Jakarta bulan Juli lalu, peran social media ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap calon pemilih. Namun di Bekasi, terhitung dari 5 calon walikota yang maju pada Pemilukada tahun ini, hanya 2 calon yang memiliki akun twitter maupun laman facebook. Begitu juga dengan akun pribadi si calon walikota.

Saya pun lanjut berkicau mengenalkan satu persatu calon walikota dan wakil walikota. Respon yang saya terima cukup banyak, retweet pun bermunculan. Lalu saya mencoba survey secara acak dengan mengganti lokasi trending topic menjadi Bekasi. Ternyata masih sedikit masyarakat Bekasi yang menggunakan twitter yang proaktif soal Pemilukada Bekasi. Jangankan mengenali calon walikota, tanggal pemilihan saja masih banyak yang tidak tahu.

***

Shalih Mangara - Anwar Anshori
Ya, setelah menggunakan metode kampanye ‘kandidat calon walikota’ oleh masing-masing partai politik, akhirnya keluarlah 5 pasangan calon walikota dan wakil walikota Bekasi untuk periode 2013-2018. Adalah pasangan Shalih Mangara dan Anwar Anshori di nomor urut 1 yang berhasil mengumpulkan ribuan KTP masyarakat Bekasi sebagai syarat maju di Pemilukada tahun ini lewat jalur independen. Citra islami ditonjolkan oleh calon yang berlatar belakang ustadz ini untuk menarik calon pemilih. Terlihat sulit memang, apalagi untuk bisa menang satu putaran bagi pasangan independen dengan nama beken SALAM ini, kita lihat saja nanti.

SM2 - Anim Imanudin
Lalu di nomor urut 2, Sumiyati Mochtar Mohammad berpasangan dengan Anim Imanudin. Seperti yang kita tahu, ketidakharmonisan hubungan walikota dan wakil walikota periode sebelumnya membuat PDI-P maju sendiri di ajang 5 tahunan ini. Mengusung nama besar sang suami, Sumiyati mencoba peruntungan untuk kembali menguasai Bekasi bersama PDI-P. Tantangan tak kalah besar dihadapi pasangan ini. Maklum, wajah Bekasi benar-benar tercoreng saat Mochtar Mohammad, walikota sebelumnya ditangkap KPK akibat ulahnya dalam penyalahgunaan APBD 2010 dan penyuapan terhadap tim penilai piala Adipura. Kepercayaan masyarakat pun menurun drastis terhadap PDI-P. Kans memenangi Pemilihan pun terasa sangat kecil.

Dadang Mulyadi - Lucky Hakim
Wajah baru lainnya terlihat di pasangan nomor urut 3. Adalah Dadang Mulyadi dan pesinetron Lukman (Lucky) Hakim. Diusung oleh PPP, PAN dan Gerindra, pasangan ini muncul dengan konsep segar dan solutif. Dilihat dari hasil survey beberapa media lokal di Bekasi, pasangan ini ternyata berada di urutan kedua. PAN kembali memasang wajah ganteng kadernya di surat suara untuk menarik perhatian pemilih. Publik pun banyak meragukan kapabilitas Lucky Hakim di bidang politik. Namun begitu, pasangan ini patut diwaspadai sebagai underdog karena peluang mereka juga cukup besar untuk bisa memenangi pemilihan ini dengan hanya satu putaran.

Lanjut di nomor urut 4, pasangan terkuat di pemilukada kali ini. Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu, usungan Golkar dan PKS dengan partai pendukung PKB dan Hanura. Popularitas sebagai incumbent jelas dimanfaatkan betul oleh Pepen,-sapaan akrab Rahmat Effendi- untuk menarik massa yang sebelumnya menjabat sebagai Plt. Walikota ini. Sedangkan warga Bekasi juga sudah tahu betul akan sosok Ahmad Syaikhu, yang pernah menjadi anggota DPRD Bekasi dan juga maju pada Pemilukada periode sebelumnya. Mayorita  warga Bekasi yakin pasangan ini akan mendapatkan suara lebih dari 50% di pemilihan nanti berdasarkan polling berbagai versi.

Rahmat Effendi - Ahmad Syaikhu
Tapi, tak semudah yang dikira, warga Bekasi banyak yang kecewa atas kepemimpinan Pepen saat menjabat di periode sebelumnya. Birokrasi yang busuk, sekda yang menggunakan narkoba, belum terwujudnya pendidikan dan kesehatan gratis secara merata, serta kontroversi Pepen saat menghardik salah seorang pemred harian lokal di forum umum, adalah sedikit hal yang membuat banyak masyarakat tidak ikut andil dalam pemilihan kali ini. Ditemani Ahmad Syaikhu dari PKS, Pepen tampak ingin memulai lembaran baru di politik daerah tingkat dua ini dengan citra yang lebih positif. Walaupun program-program yang ditawarkan sebagian adalah program lanjutan periode sebelumnya. Massa Golkar dan PKS yang sangat banyak di Bekasi diyakini menjadi kekuatan uatama mereka untuk memenangi pemilihan ini.

Botak. Adalah satu kata yang teringat ketika melihat poster calon walikota nomor urut 5, Awing Asmawi dan Andi Zabidi. Ya, Awing yang pada pemilihan tahun 2008 terlihat gagah dengan kopiah hitamnya, kali ini berani memamerkan kepala plontos nya untuk dijadikan trademark kampanyenya. Seperti singkatannya, PD, Partai Demokrat kembali percaya diri memajukan anggotanya ke arena pemilihan tanpa dukungan partai manapun. Konsep baru ditawarkan pasangan ini. Kans mereka untuk memenangi pemilihan juga cukup besar, popularitas Partai Demokrat yang menang di Pemilu 2009 dan mendapatkan cukup banyak kursi di DPRD Bekasi menjadi kekuatan tersendiri bagi pasangan ini.
Awing Asmawi - Andi Zabidi

Siapapun yang kita pilih di bilik suara pada 16 Desember 2012 nanti, mereka lah yang akan memimpin dan membawa Bekasi menjadi lebih baik selama lima tahun ke depan. Dan disitulah peran kita sebagai warga negara yang berdemokarasi untuk mewujudkan Bekasi yang lebih baik. Lupakan sejenak hiruk pikuk kampanye hitam atau politik busuk yang terjadi, niatkan bahwa kedatangan kita ke TPS adalah benar-benar positif ingin memberikan perubahan bagi bangsa dan negara.

Bekasi, ayo milih!

0 komentar:

Posting Komentar