Izzatul Islam |
Jakarta – Ahad (07/10) Bertempat di Rabbani
Store, Rawamangun, kelompok nasyid beraliran haroki Izzatul Islam, meluncurkan
sebuah album bertajuk ‘Al Quds’. Album penuh ke 14 milik Izzatul Islam ini
sangat spesial. Album ini merupakan salah satu pencapaian mereka selama 18
tahun bernasyid. Berisi 7 lagu yang merupakan nasyid lama yang di aransemen
ulang, semua lagu di album ini berbahasa arab, yang merupakan salah satu cara
agar Izzatul Islam bisa menembus pasar internasional.
Seperti
album Izzatul Islam terdahulu, mereka masih mengangkat tema perjuangan
khususnya untuk kemerdekaan Palestina. Ya, hampir semua lirik di album ini
adalah semangat untuk membebaskan Palestina. Komitmen Izzatul Islam akan
Palestina memang sangat kuat, terbukti sepanjang karir mereka selalu ada
pesan-pesan khusus untuk kemerdekaan Palestina yang disampaikan kepada
pendengar mereka. Bahkan di album kali ini, mereka menulis di bagian belakang
sampul CD, ‘All the profit of this album
will be donated to Palestinian People’.
Sambangi Gaza
Dan masih
pada event yang sama, Manager Izzatul Islam, Ali Amri, mengonfirmasi bahwa
Izzatul Islam akan mengadakan konser di Gaza pertengahan Oktober nanti. “Insya
Allah kita mulai dari konser di Al Azhar Convention Center, Kairo, Mesir pada
22 Oktober 2012, setelah itu baru kita akan masuk ke Gaza lewat perbatasan
Raffah”, tandasnya.
“Bisa
berkunjung ke Gaza adalah salah satu keinginan kami, dan Insya Allah kami bisa
melakukan konser juga di sana”, tutur Novi, salah satu personil Izzis.
Izzatul
Islam tidak sendiri saat menuju Gaza nanti, bersama rombongan Komite Nasional
untuk Kemerdekaan Palestina (KNRP) yang merupakan produser album ‘Al Quds’ ini,
Izzis juga akan membawa semangat gerakan ‘Qurban For Palestine’.
“Selain
Izzatul Islam yang akan mendapatkan sambutan Internasional nanti, kita juga
sudah memulai mengumpulkan donasi untuk membawa gerakan ‘Qurban For Palestine’
ini ke Gaza, agar saudara-saudara kita disana juga bisa merayakan hari qurban
dan menerima daging qurban donasi teman-teman di Indonesia”, kata Caca
Cahyaningrat, salah satu petinggi KNRP.
0 komentar:
Posting Komentar