Senin, 05 November 2012

[EXCLUSIVE] BigBang Backstage Pass at Alive Galaxy Tour Jakarta


BigBang Alive GALAXY Tour 2012
“Berapa jumlah rombongan ini?” seru seorang Korea berkaos hitam tidak jauh dari saya. “12 orang!” sahut seorang Korea lainnya yang mengenakan kaus yang sama - sesaat setelah menghitung jumlah orang di kelompok kami. “Kalian akan bersama saya nanti, mohon tunggu sebentar,” katanya ramah kepada saya dan 11 orang lainnya.

Pria tadi mengenakan kaus hitam bertuliskan ‘BigBang Alive World Tour’ dan mengenalkan diri dalam bahasa Korea bahwa ia adalah salah satu dari staff YG Entertainment. Suasana Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol malam itu masih sangat ramai. Maklum, 15 menit sebelumnya, BigBang – boyband asal Korea Selatan asuhan YangGoon itu baru saja menyelesaikan rangkain konser 2 hari mereka di Jakarta.

Hari itu, (13/10) atas undangan dari Samsung Indonesia, saya turut hadir menyaksikan pentas –yang menurut saya- paling spektakuler di Indonesia sepanjang 2012. BigBang pun tampil maksimal, hampir 25 lagu dibawakan dengan apik beserta band pengiring. Begitu juga dengan konsep panggung, tata suara, tata lampu, serta pernak-pernik pertunjukkan lainnya.
Suasana di depan booth Samsung GALAXY.

Tidak ada yang membuat saya benar-benar yakin bahwa saya sedang berada di belakang panggung milik salah satu mesin pop Korea, BigBang – sampai saya berpapasan dengan TOP, si rapper berkharisma itu di sebuah lorong saat saya baru keluar dari toilet. TOP tampak berjalan santai ditemani seorang kru setelah ia keluar dari ruangan milik tim produksi konser. Tak lama kemudian ia hilang ditelan eskalator ke arah basement yang disana sudah menunggu beberapa mobil sedan hitam.

“Ayo ikuti saya, kalian sebenarnya memiliki ruang tunggu disini,” kata staff YG yang menemani kami masuk ke area backstage saat turun dari tribun VVIP. Sebelumnya, saya dan rombongan diberikan sebuah gelang berwarna biru dengan 2 lampu kecil yang dapat menyala, serta sebuah ID Card ekslusif. Bersama saya menuju backstage malam itu adalah, Mr. Lee Kang Hyun dari Samsung Indonesia beserta staff dan keluarganya, juga Mr. Kim Young Sun, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia.

BigBang di Jakarta.

Untuk urusan idustri kreatif, Kim Young Sun memang selalu mendukung, baik untuk Korea maupun Indonesia. Beliau selalu menyempatkan diri hadir ke sebuah pertunjukan seni jika diundang. Persis seperti yang dilakukannya pada April lalu - Kim Young Sun menyempatkan diri bertemu dengan Super Junior di belakang panggung. Kali ini beliau ingin sekedar berbincang dengan personil BigBang.

Lounge yang disediakan panitia untuk kami malam itu sangat spesial. Sebuah sofa dan beberapa bangku lengkap dengan kulkas pintu kaca penuh dengan minuman dingin. Di sebelahnya ada sebuah meja yang juga penuh dengan cemilan berbagai jenis dan merk. Soal koneksi internet wireless, saat di area pertunjukan memang sangat menyebalkan. Jangankan untuk sharing di media sosial, berkirim pesan singkat saja tidak bisa. Tapi semua itu berubah total saat kami sudah berada di lounge. Koneksi internet maksimal membuat kami sibuk dengan ponsel masing-masing.

Hampir semua area backstage ini tertata dengan rapi. Lengkap dengan sekuriti di setiap lorong dan pintu. Hanya ruangan milik kru produksi tur saja yang terlihat agak kacau. Maklum, semua properti pertunjukan berada disana dan malam itu mereka memang sedang sibuk-sibuknya mengepak semua barang karena harus kembali ke Seoul esok paginya. Terlihat 5 kapsul milik personil BigBang yang digunakan saat opening sedang dikemas. Begitu juga sepeda lowrider yang digunakan TaeYang, sepeda elektrik yang digunakan G Dragon dan TOP, serta sayap raksasa milik DaeSung saat ia membawakan nomor solonya.
Suasana di dalam lounge Samsung GALAXY.

Di sebelah ruang produksi tur ada ruangan milik dancer laki-laki dan dancer perempuan. Sempat bertemu dengan mereka dan mengambil gambar bersama anak laki-laki Mr. Kim. Tepat di sebelahnya lagi adalah ruangan milik staff YG Entertainment yang pintunya sedang tertutup. Dan paling ujung depan adalah ruangan milik band pengiring dan vokal latar. Tidak beda jauh dengan ruangan kru produksi tur, ruangan mereka juga cukup berantakan. Hanya saja alat musik mereka sudah dikemas dan siap diangkut ke dalam truk container besar yang terparkir di luar gedung tepat di belakang panggung ini.

Saking sibuknya, staff YG yang bertopi tadi sampai tidak sempat mengenalkan dirinya dengan kami. Kali ini dia malah membawa seorang lagi. Yang ternyata adalah salah satu fotografer resmi BigBang. “Mohon maaf, G Dragon, TOP, dan TaeYang sudah kembali ke hotel duluan, mungkin kalian hanya bisa bertemu dengan DaeSung dan SeungRi,” katanya sambil membungkukkan badan. Saya tidak masalah. Hanya sayang saja tidak sempat bertemu mereka semua. Mr. Kim dan Mr. Lee mengangguk setuju tanda tidak masalah. Mungkin mereka juga mengerti dengan kondisi personil BigBang tersebut.

Masih di area belakang panggung, saya pun coba berkeliling. Sampai saya menemukan perempatan ke arah basement, toilet, dan sebuah lorong dengan pintu besar yang dijaga dua sekuriti, dan disitu tergambar tanda panah dan tulisan, “BigBang Dressing Room and Lounge”. Ya, hanya satu ruangan itu saja yang belum saya masuki. Ternyata untuk sampai ke ruangan tersebut, saya harus menyeberang persis belakang panggung dengan barikade dan masuk ke pintu lainnya. Cukup membingungkan.

Di barikade tampak puluhan remaja perempuan berdiri sambil memegang atribut BigBang dan mulai meneriakkan nama personilnya satu persatu. Tampaknya usaha mereka akan sia-sia. Karena dari tempat mereka berdiri, saya masih harus melewati dua lapis pintu lagi dengan ukuran dan sekuriti yang tak kalah besarnya.

Ada satu tata krama dalam budaya Korea untuk menghormati yang lebih tua atau yang memiliki jabatan lebih tinggi, yakni membungkukkan badan sejadi-jadinya bahkan hampir 90 derajat. Begitu juga dalam dunia industri kreatif mereka. Mereka tidak akan segan membungkukkan badannya jika bertemu dengan produser, sutradara, manajer, pemilik agensi atau pihak manapun yang memiliki posisi lebih tinggi dari mereka.
Sepeda lowrider yang dipakai TaeYang di atas panggung.

Dan itulah yang saya alami saat Kang DaeSung bertemu dengan saya di dressing room mereka, begitu tahu saya datang bersama pihak sponsor dan kedutaan. Sontak DaeSung langsung membungkukkan badannya dan mengucapkan halo dalam bahasa formal dengan tingkat paling tinggi. Merasa tak pantas diperlakukan begitu, saya pun balik membungkukkan badan. Sempat terjadi adegan lucu antara kami berdua saat kami sama-sama ingin membungkukkan badan.

“Tidak apa, saya hanya ingin berkeliling sebentar.” kata saya mencoba akrab. DaeSung hanya tersenyum. Kami pun duduk di sebuah sofa tak jauh dari pintu masuk yang dijaga dua orang sekuriti. DaeSung malam itu terlihat santai dengan celana hitam dan kaos abu-abu yang dikenakannya. Tak terlihat sedikitpun garis lelah di wajahnya. Ia masih siap untuk diajak ngobrol dan menjalani sesi meet and greet.

“Bagaimana dengan tur nya?” tanya saya basa-basi. Namun, dari cara menjawab, DaeSung terlihat seolah-olah sedang menunggu perbincangan ini. Sejak kami duduk di sofa, ada sekitar satu menit di mana saya hanya diam masih tidak percaya sedang berada di dressing room milik BigBang. “Ah, tur ini sangat menyenangkan!” jawab DaeSung penuh semangat. Mendengar jawabannya dan senyum di wajahnya, saya coba mengajukan pertanyaan lain.
Kapsul milik TaeYang dan TOP.

“Di lagu ‘Wings’ anda mengenakan sayap besar dan terbang mengenakan sebuah tiang besi tanpa pengaman apapun, apa itu menakutkan?” tanya saya iseng. “Ah, ya. Awalnya dulu menakutkan ketika saya hanya menginjakkan satu kaki di tiang itu. Tapi lama kelamaan setelah saya melakukannya hampir di akhir pekan, semua terasa biasa saja,” tandasnya santai masih dengan senyum mengembang di wajahnya.

Dressing room milik BigBang terlihat paling besar di banding ruangan lainnya di belakang panggung. Sofa, meja dan kulkas yang lebih banyak, juga beberapa partisi dan meja rias dengan puluhan lampu mengelilingi cerminnya. DaeSung masih duduk santai di sebelah saya. Otot lengannya yang besar terlihat jelas dari balik kaos tipisnya saat ia menyilangkan tangan dan menaruhnya di belakang kepalanya. Saat bersalaman tadi, tangannya menggenggam erat tangan saya. Sosoknya mengingatkan saya akan Kim Jong Kook, salah satu penyanyi senior di Korea.

Ternyata selama kami berbincang tadi, ada seorang pria yang sedang mengaitkan kancing kemejanya di depan cermin besar dan membelakangi kami. Pria itu kemudian berbalik dan tampak memanggil salah seorang kru. “Tolong kumpulkan semua boneka itu, masukkan semuanya ke dalam kantong besar dan jadikan satu,” perintahnya tegas. Lalu ia tersenyum dan membungkukkan badan, kami pun bersalaman.
Signborad untuk dressing room BigBang.

Pria itu adalah SeungRi, personil termuda di grup debutan 2006 ini. Ia tampak lebih siap menghadapi sesi meet and greet dengan mengenakan kemaja putih licin, celana khaki, dan sebuah kacamata hitam terselip di kantong kemejanya. Saat konser berlangsung tadi, ribuan remaja perempuan yang berdiri di area festival berteriak sejadi-jadinya jika SeungRi sedang mendekat ke panggung dan memasang pose tampannya. Dan pesona ketampanan miliknya akan semakin jelas terlihat jika anda menatapnya hanya dari jarak 30 sentimeter saja.

“Ya, (tur) ini memang sangat menyenangkan. Walau cukup melelahkan,” jawab SeungRi lancar saat saya mengajukan pertanyaan yang sama untuk DaeSung sebelumnya. Mukanya agak dingin, mungkin dia sedang benar-benar lelah malam itu.  Bagi anda yang saat konser hari kedua lalu melemparkan boneka berbentuk panda ke arah SeungRi, beruntunglah, karena dia benar-benar menyimpannya dengan baik.
Suasana ruangan kru produksi Alive Galaxy Tour.

“Fans selalu melemparkan boneka-boneka itu ke saya, walaupun panitia sudah menyiapkan booth untuk itu,” katanya sambil menunjuk ke arah tumpukan boneka panda berbagai ukuran. Malam itu saja sudah ada 3 kantong besar berisi boneka panda pemberian penggemarnya. “Saya hanya mencoba menghargai penggemar, mereka sudah datang untuk kami. Dan saya akan menyimpannya,” katanya sambil tersenyum.

Belum sempat menanyakan berapa jumlah boneka panda yang sudah ia kumpulkan, tiba-tiba pintu terbuka dan staff YG tadi memanggil kami bertiga untuk segera keluar ruangan. Di luar, Mr. Lee dan Mr. Kim dan keluarga sudah menunggu, DaeSung dan SeungRi pun membungkukkan badan lebih heboh. Mereka berbincang-bincang sebentar, Mr. Kim tampak memberikan semangat untuk BigBang dalam tur mereka yang masih menyisakan beberapa negara lagi.

Akhirnya kami melakukan sesi foto bersama. Saya pun kembali bersalaman dengan SeungRi dan DaeSung. “Terima kasih banyak,” kata DaeSung kepada kami. Kami melambaikan tangan sembari menuju ke arah pintu keluar. DaeSung dan SeungRi masih membungkukkan badan tak sabar ingin segera masuk kembali ke dressing room.

SeungRi dan DaeSung berfoto bersama Mr. Kim Young Sun.
Ah, ucapan G Dragon di panggung tadi bahwa mereka akan kembali lagi tahun depan, pasti sangat di nanti-nantikan oleh semua penggemar BigBang di tanah air. BigBang, you guys rawk!


Terima Kasih kepada Mr. Lee Kang Hyun dari Samsung Indonesia, YG Entertainment, Big Daddy Entertainment dan Live Nation Asia.